Sistem operasi Windows 10 dipastikan akan kehilangan general support pada 14 Oktober mendatang. Setelah tanggal tersebut, Microsoft hanya akan menyediakan security updates bagi pengguna yang bergabung dalam program extended security—atau bagi mereka yang berada di Eropa yang mendapat perpanjangan satu tahun tambahan.
Sayangnya, perpisahan ini tidak berlangsung meriah. Final non-security update untuk Windows 10 hanya membawa sejumlah perbaikan bug minor, tanpa tambahan fitur baru maupun peningkatan besar.
Dalam catatan resmi Microsoft, patch terakhir ini memperbaiki dua masalah utama:
- SMBv1 protocol connectivity (known issue): bug yang menyebabkan pengguna kesulitan mengakses file atau folder bersama ketika menggunakan protokol Server Message Block (SMB) v1 pada NetBIOS over TCP/IP (NetBT) setelah menginstal update KB5065429.
- Autopilot Enrollment Status Page (ESP) (known issue): bug pada Windows Autopilot saat melakukan deployment perangkat Windows 10 version 22H2 dengan ESP aktif, di mana halaman Enrollment Status tidak muncul selama Out-of-Box Experience (OOBE).
Sementara itu, update sebelumnya sempat memberikan sejumlah quality-of-life features yang cukup diapresiasi. Namun, kali ini, Microsoft hanya memastikan untuk “merapikan sisa masalah” menjelang end-of-life.
Setelah 14 Oktober, Windows 10 tak lagi menerima feature updates ataupun perbaikan bug kritis. Sistem operasi ini hanya akan mendapat security patches hingga benar-benar berakhir masa dukungannya.
Bagi pengguna yang ingin tetap mendapatkan pengalaman dengan fitur baru, Microsoft menyarankan untuk mempertimbangkan beralih ke Windows 11 atau sistem operasi lain. Karena pada akhirnya, Windows 10 akan tinggal kenangan, dikenang sebagai salah satu OS paling populer yang kini resmi “pensiun”.
