BlackRock Peringatkan Risiko Bitcoin Karena Komputer Quantum

BlackRock, salah satu perusahaan investasi terbesar di dunia, baru-baru ini memperbarui dokumen prospektus untuk produk ETF Bitcoin mereka, yaitu iShares Bitcoin Trust (IBIT). Dalam pembaruan ini, BlackRock menambahkan peringatan yang lebih rinci mengenai ancaman dari teknologi quantum computing terhadap keamanan Bitcoin.

Dalam dokumen yang diajukan pada 9 Mei lalu, BlackRock menjelaskan bahwa jika teknologi kuantum berkembang lebih jauh dari kemampuan saat ini, sistem kriptografi yang menjadi dasar keamanan Bitcoin bisa saja tidak lagi efektif. Artinya, peretas bisa saja mencuri Bitcoin dari jaringan, termasuk dari dana yang disimpan dalam ETF tersebut.

ETF atau exchange-traded fund adalah jenis produk investasi yang diperdagangkan di bursa saham dan biasanya berisi berbagai aset seperti saham, obligasi, komoditas, atau aset digital. Dengan ETF, investor bisa mendapatkan eksposur terhadap aset-aset tersebut tanpa harus membeli satu per satu.

BlackRock juga mengingatkan bahwa meskipun sekarang sedang dikembangkan sistem kriptografi yang tahan terhadap quantum computing, penerapannya tidak mudah. Diperlukan kerja sama luas dari seluruh komunitas Bitcoin, dan perubahan ini bisa memicu perpecahan dalam jaringan (network fork). Jika tidak dilakukan tepat waktu, bisa terjadi kebocoran keamanan yang besar.

Peringatan ini datang di tengah kekhawatiran yang lebih luas soal kelemahan dalam kode sumber aset digital. Beberapa kasus di masa lalu menunjukkan adanya pencurian aset, data pengguna bocor, hingga gangguan layanan karena celah keamanan. Bila kepercayaan publik terhadap satu aset digital goyah, hal itu bisa berdampak pada seluruh pasar dan menurunkan nilai aset digital secara umum.

BlackRock juga mencatat bahwa karena aset digital seperti Bitcoin masih berkembang, bisa saja muncul risiko-risiko baru yang belum diketahui saat ini. Meski ancaman quantum computing masih bersifat spekulatif, BlackRock menilai penting untuk menyampaikan informasi ini demi transparansi kepada investor.

Menurut analis Bloomberg, James Seyffart, peringatan ini tergolong hal yang rutin dan standar dalam dunia investasi. “Mereka akan menyebutkan semua hal yang mungkin berisiko, termasuk hal-hal yang kelihatannya masih jauh dari kenyataan,” ujarnya melalui media sosial X. BlackRock juga menambahkan peringatan serupa dalam prospektus produk Ethereum mereka.

Walaupun tidak berarti ancaman dari quantum computing sudah dekat, langkah ini menunjukkan bahwa teknologi kuantum mulai mendapatkan perhatian lebih dari para pelaku industri keuangan dan keamanan digital.