Ilmuwan Berhasil Memotret “Jalan Tol” Alam Semesta

Bayangin ada jalan-jalan super panjang di luar angkasa yang menghubungkan galaksi-galaksi—dan akhirnya, para ilmuwan berhasil memotretnya! Untuk pertama kalinya, mereka menangkap gambar langsung dari sebuah filamen kosmik sepanjang 3 juta tahun cahaya yang menghubungkan dua galaksi jauh.

Tim peneliti internasional ini menggunakan alat canggih bernama MUSE di teleskop raksasa Very Large Telescope (VLT) di Chile. Penemuan ini membantu kita memahami bagaimana gas di alam semesta mengalir dan membentuk bintang-bintang baru.

Apa Itu “Jaring Kosmik”?

Alam semesta nggak cuma berisi bintang dan galaksi, tapi juga tersusun dalam struktur raksasa bernama “jaring kosmik.” Jaring ini terbentuk dari materi gelap yang nggak bisa kita lihat langsung, tapi punya pengaruh besar dalam membentuk alam semesta. Gas-gas yang menjadi bahan bakar bintang mengalir melalui jaring ini, masuk ke galaksi-galaksi, dan akhirnya menciptakan kehidupan baru di alam semesta.

Masalahnya, gas ini sangat sulit diamati karena terlalu samar. Biasanya, ilmuwan hanya bisa mendeteksinya lewat cara tidak langsung—seperti melihat bagaimana cahaya dari objek-objek jauh terserap oleh gas di antaragalaksi.

Terobosan dengan Teknologi Canggih

Dalam penelitian terbaru ini, tim yang dipimpin oleh Davide Tornotti, seorang mahasiswa PhD di University of Milano-Bicocca, berhasil menangkap gambar filamen kosmik ini dengan sangat jelas. Mereka menggunakan MUSE, alat supercanggih yang bisa mendeteksi cahaya dari gas yang sangat redup. Butuh ratusan jam pengamatan untuk akhirnya mendapatkan gambar ini dengan tingkat ketajaman yang belum pernah dicapai sebelumnya!

Filamen yang mereka amati ternyata menghubungkan dua galaksi yang masing-masing memiliki lubang hitam supermasif yang aktif di pusatnya. Ini berarti filamen ini bukan hanya sekadar “jalan tol” kosmik, tapi juga berperan penting dalam mengalirkan gas ke galaksi-galaksi tersebut, kemungkinan besar memengaruhi aktivitas lubang hitam dan pembentukan bintang baru di sekitarnya.

Penemuan ini juga membuka peluang baru untuk mempelajari sifat-sifat gas dalam filamen antar-galaksi dengan lebih detail. Data ultra-sensitif yang digunakan dalam penelitian ini memungkinkan ilmuwan untuk mengukur komposisi, kepadatan, dan pergerakan gas di dalamnya—informasi yang sangat penting untuk memahami bagaimana galaksi terbentuk dan berkembang seiring waktu.

Kenapa Ini Penting?

Dengan bisa melihat langsung jaring kosmik ini, ilmuwan bisa memahami lebih jauh bagaimana gas di alam semesta mengalir dan bagaimana galaksi terbentuk. Ini seperti mempelajari “pipa” kosmik yang menyuplai bahan bakar bagi bintang dan planet baru.

Menariknya, hasil pengamatan ini juga cocok dengan simulasi superkomputer yang sudah dilakukan sebelumnya. Artinya, teori kita tentang bagaimana alam semesta bekerja semakin terbukti akurat.

Tapi ini baru permulaan! Para ilmuwan berencana mengumpulkan lebih banyak data untuk menemukan lebih banyak filamen seperti ini. Tujuan akhirnya? Memetakan bagaimana gas tersebar di alam semesta dan bagaimana semuanya terhubung dalam jaring raksasa yang membentuk struktur alam semesta kita.

Jadi, bisa dibilang kita semakin dekat untuk mengungkap rahasia besar tentang bagaimana galaksi kita (Milky Way atau Bima Sakti) bisa terbentuk dan berkembang di alam semesta yang luas ini.

Sumber NATURE.COM