Di tahun 2024, banyak kebocoran data besar-besaran terjadi, termasuk salah satu yang terbesar sepanjang masa. Akibatnya, banyak orang mulai khawatir soal dark web. Data yang dicuri sering dijual di bagian internet yang tersembunyi ini. Bahkan, di tahun 2023 saja, pasar gelap di dark web menghasilkan uang sampai Rp. 28 Triliun.
Mengetahui data pribadi Anda bocor ke dark web memang bikin panik. Meski sulit menghapusnya sepenuhnya, Anda tetap bisa mengambil langkah untuk melindungi diri dan mengurangi kerugian. Yuk, simak apa itu dark web dan cara menjaga diri dari penipuan jika data Anda ketahuan ada di sana.
Apa Itu Dark Web?
Dark web adalah bagian internet yang sengaja disembunyikan dan hanya bisa diakses pakai software khusus, seperti Tor Browser. Bedanya dengan internet biasa (surface web) yang bisa dibuka siapa saja, atau deep web yang cuma tersembunyi dari mesin pencari, dark web dirancang agar penggunanya anonim. Lokasi dan alamat IP-nya disembunyikan biar susah dilacak.
Meski ada yang pakai dark web untuk privasi atau kebebasan berbicara, sifat anonimnya juga jadi daya tarik buat penjahat siber. Di sana, banyak barang dan jasa ilegal diperjualbelikan, seperti data keuangan curian, uang palsu, senjata, malware, akun yang diretas, sampai narkoba. Transaksi biasanya pakai mata uang kripto seperti Bitcoin biar identitasnya makin samar.
Langkah-Langkah Jika Data Anda Ada di Dark Web
Meski Anda sudah pakai perlindungan terbaik, kebocoran data tetap bisa terjadi. Kalau curiga data pribadi Anda masuk dark web—misalnya karena ada kebocoran data atau penipuan phishing—jangan tunggu lama, langsung ambil tindakan. Berikut langkah-langkahnya:
- Cari Tahu Data Apa yang Bocor
Langkah pertama, ketahui jenis data yang kena. Nama lengkap atau email yang bocor memang bikin khawatir, tapi kalau nomor kartu kredit, SIM, atau nomor KTP yang tersebar, itu jauh lebih berbahaya. Nama dan email mungkin cuma bikin Anda dapat spam lebih banyak, tapi data sensitif bisa dipakai untuk pencurian identitas atau penipuan.
Anda bisa pakai alat online seperti DeHashed atau Have I Been Pwned untuk cek apakah email Anda terlibat dalam kebocoran data. Kalau dapat peringatan dari layanan pemantau dark web atau kredit, baca laporannya baik-baik. - Periksa Perangkat dari Malware
Malware adalah software jahat yang bisa nyolong data Anda. Selain kebocoran data, penjahat juga bisa dapat informasi Anda lewat malware seperti trojan atau virus, lalu jual ke dark web.
Pastikan antivirus di perangkat Anda terbaru, lalu lakukan pemindaian menyeluruh. Kalau ketemu malware, matikan koneksi internet atau aktifkan mode pesawat biar nggak nyebar, lalu hapus malware-nya. - Ganti Kata Sandi yang Bocor
Kalau username, kata sandi, atau PIN Anda ketahuan ada di dark web, segera ganti. Buat kata sandi baru yang unik untuk setiap akun, jangan pakai yang sama. Kata sandi yang kuat minimal 8 karakter (lebih bagus 12 atau lebih), campur huruf besar-kecil, angka, dan tanda baca.
Susah inget banyak kata sandi? Coba pakai aplikasi pengelola kata sandi (password manager). Alat ini bantu buat dan simpan kata sandi rumit tanpa repot. - Cek Skor Kredit Anda
Lihat skor kredit Anda dan perhatikan kalau ada penurunan tiba-tiba. Itu bisa jadi tanda ada aktivitas ilegal atau penipuan. Anda bisa minta laporan kredit gratis seminggu sekali dari situs seperti Equifax dan TransUnion (khusus Amerika).
Kalau ada akun atau transaksi mencurigakan, lapor ke divisi kredit bank dan minta hapus item penipuan. Anda juga bisa bekukan kredit biar nggak ada yang buka akun baru atas nama Anda. - Amankan Akun Keuangan
Kalau ada transaksi aneh di rekening atau kartu Anda, langsung hubungi bank atau penyedia kartu. Minta nomor kartu baru dan pertimbangkan bekukan sementara. Laporkan dan bantah transaksi penipuan secepatnya.
Aktifkan juga peringatan penipuan dan autentikasi dua faktor (2FA). Dengan 2FA, Anda harus masukin kode tambahan (misalnya dari SMS atau aplikasi) saat login, jadi lebih susah diretas. - Waspada Penipuan
Setelah data bocor, penjahat mungkin masih butuh info tambahan untuk masuk akun Anda. Mereka bisa pakai trik phishing atau manipulasi lain. Hati-hati sama pesan tiba-tiba yang minta data sensitif, ada peringatan mendesak (“Akun Anda akan dikunci kalau nggak verifikasi sekarang!”), atau link/attachment mencurigakan. Jangan klik link atau unduh apa pun dari email nggak jelas.
Aplikasi media sosial seperti WhatsApp juga rawan penipuan. Misalnya, ada yang pura-pura jadi temen atau keluarga, bilang nomornya ganti, lalu minta bantuan darurat.
FAQ: Cara Cek Data di Dark Web
- Gimana cara scan dark web?
Scan dark web membandingkan data curian dengan profil identitas Anda. Ini butuh keahlian khusus, jadi lebih baik minta bantuan ahli keamanan IT atau layanan perlindungan identitas. Tapi, nggak mungkin cek seluruh dark web karena sifatnya yang tersembunyi. - Bisa hapus data dari dark web?
Sayangnya, sulit banget menghapus data yang udah masuk dark web. Fokusnya lebih ke melindungi diri dari kerugian. - Gimana data saya bisa masuk dark web?
Bisa dari kebocoran data, malware, atau penipuan seperti phishing. - Kalau nomor KTP saya bocor, gimana?
Segera lapor ke pihak berwenang, bekukan kredit, dan pantau aktivitas keuangan Anda.
Di era digital, data pribadi jadi target empuk penjahat siber. Malware seperti infostealer sudah menginfeksi jutaan perangkat di 2023-2024, nyolong lebih dari 2 juta data kartu bank. Makanya, kalau curiga data Anda bocor ke dark web, langsung cek, amankan akun, dan waspada penipuan. Lindungi diri Anda sekarang sebelum terlambat!